Jumat, 13 Februari 2009

LDK >> Latihan Dasar Kegembiraan, bukan kepemimpinan part. 2

Kembali bersama saya dengan kisah LDK yang rasanya tak putus-putus, bahkan saya bosan untuk menulisnya *digebukin*. Baik. Sampai mana kemarin? Ah, ya. Si Julio yang duduk di bangku sebelah saya.

Singkat cerita, kita sampai di Civita itu jam, err, jam berapa ya? *lupa* Pokoknya, lebih cepet daripada waktu maksimal yang dikasih sama Senat. *senyum lebar* Di sanalah kita disambut oleh tim 'Positive', suatu lembaga, err ato apapun namanya yang dibayar sekolah (senat mungkin) untuk memberikan pelatihan dan pendidikan kepemimpinan kepada 32 siswa yang beruntung berkompeten sewaktu mengikuti tes seleksi senat.

Saya dapet kamar anak-anak cowo nomer 1, yang pada kenyataannya, ditaro di kamar nomer 3 di Civita. Usut punya usut, saya salah masuk kamar mandi selama LDK itu~ =)) Dalam benak saya, tertanam kalau saya itu anak kamar nomer satu, bukan kamar nomer tiga. Maka, saya jadi heran, kenapa kamar mandi nomer 1 itu selalu kosong, sekalipun ada anak kamar gue yang ngaku-ngaku mau mandi duluan. Baru setelah dikasih tahu sama sapaa~ gitu, saya nyadar. Dan itu udah telat banget karena baru sadar pas hari terakhir, pas mau mandi pagi-pagi *ngakak hampa*

Acara LDKnya? Woohoo, jangan ditanya.

Hari pertama dateng, pas malemnya, satu-satu peserta disuruh maju ke depan, dan menjelaskan masalah yang dipersiapkan oleh para fasilitator. Jadi, kita sama sekali gak punya persiapan, dan serta-merta maju ke depan, apapun kasusnya, kita harus siap untuk menghadapi dan menjelaskannya. Menakutkan? Bisa jadi. Tapi, faktor keberuntungan memaksimalkan faktor kecerdasan saya, dan apa hasilnya?

Saya maju di urutan ke-14, urutan yang saya tidak menyangka akan maju pada nomer-nomer belasan. Masalah apa yang akan saya hadapi? Ternyata masalah SENI! Ya Tuhan, itu namanya rejeki, re-je-ki. Sungguhlah. Gak nyangka dapet masalah seni, yang dengan mudahnya bisa saya jelaskan dengan kata-kata yang meluncur begitu saja dari mulut, dalam waktu kurang dari satu menit. Siapa penanya atas masalah saya? Abbe! Abbe tidak berkutik dengan jawaban saya, dan saya dinobatkan sebagai pembicara terbaik di depan. Well, langkah awal yang bagus, Bayu.

Selain itu, kita juga disuruh buat film. Entah film apa namanya, dengan durasi waktu 10 menit, dan kita dikasih waktu setengah jam, kalo gak salah. Kelompok satu dengan cepat dan berusaha bikin film itu dengan handycam yang ada. Film berdurasi sekitar 8 menit itu disutradarai, dan diambil gambarnya oleh Luna, dengan saya yang hilang-timbul di antara shooting karena peran sepele yang sebenarnya cukup menggemparkan *peluk-peluk teman kelompok 1*. Saat ditampilkan, ternyata film kelompok saya kurang beruntung. Itu film mendadak nggak ada suaranya.

nggak ada suaranya...
nggak ada suaranya...

Itu namanya NISTA, bukankah demikian? TTTTTTTTTTTT________________TTTTTTTTTTTTTTTT
Tapi, fasilitator bilang, kalo kita yang paling 'dapet' feel dan makna dari film yang ingin disampaikan. Congrats buat kelompok 1 *tepuk tangan*

Hari berikutnya, adalah hari outbound. Semua kegiatan dilakukan luar ruang. Woow~ @__@ saya yang nggak nyangka sama sekali bakal ada acara semacam ini nggak siap, gara-gara gak bawa celana panjang selain celana jeans yang ada 2 warna. Yah, jadilah celana abu-abu sekolah jadi korban hari itu. Pada awalnya, acaranya sekadar games-games a la Outbound yang biasa, sebagai persaingan antar kelompok. Lalu, bagaimana akhirnya?

Ada 3 games lain yang harus dilakukan kelompok, yaitu terjun bebas dari ketinggian 4,5 meter (dengan pengaman tentunya), Rowing, sama 3 games sederhana. Pertama-tama, kelompok 1 dapet games yang mengharuskan anggota kelompok terjun dari ketinggian 4,5 meter itu. Bagaimanakah nasib saya? :|:|:| Saya yang terjun di urutan ke-9 awalnya kurang yakin bahwa saya yakin bisa memukul bola yang sudah digantung sedemikian rupa. Err, sanggup sih, sanggup. Cuma, terjunnya itu lho. Saya tergantung bak boneka rusak di tangan seorang marionette. Ujung-ujungnya? Shock deh, dikasih oxycan :|:|:| (kan, gue bilang apa? susah banget dikasih tau sih) *shot*

Next, rowing. Ah, ini mah sama kayak Jambore. Pokoknya, akhirnya menggembirakan lah. Setelah tarik-ulur tali dan segala gimanapun caranya. kita sukses. Sukses basah semua maksudnya. Last but not least, 3 games sederhana. Pertama-tama, disiapin 36 kotak yang ada peta bom-nya, dan saya sukses melewati tempat itu dengan berkongsi dengan orang-orang lain yang baris di deket2 saya *tos sama Ghea dan Luna* Saya yang pertama lewat loh *bangga gitu gue* Games2 lain ya standar lah. Tapi, ya, tetep. Tetep nyusahin maksudnya.

Setelah semua tim melakukan 3 games tadi, kita semua 'mendadak gabut' gitu. Akhirnya main-main geje, sebelum dikejutkan dengan games yang ekstrem : Final Project. Ribetnya? Jangan ditanya. Disuruh mindahin air pake spons, tapi ga boleh dipegang, disuruh masukkin air ke pistol air, terus ditembakkan airnya ke ember yang KOSONG, tanpa isi apapun yang kalo diberatin bakal ngebuka poster yang jadi hasil Final Project kita. Saya sudah duduk dengan gesture dan ekspresi muka desperate di deket tempat nembak. Beuhh~~ Gagal, memang *yaiyyalahh* Ternyata tulisan posternya cuma "We are the best"

.........
.........
.........
*tusuk-tusuk fasilitator sekuat tenaga*

Tau ah.

Sampe disini dulu. Sisanya belakangan.

*cap empat jari*
B.A.Y.U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar