Senin, 16 Februari 2009

LDK >> Latihan Dasar Kegembiraan, bukan kepemimpinan part. 3

Jreng, jreng, jreng.

Lanjutlah cerita tentang LDK saya yang penuh kegembiraan, bukan kepemimpinan ituh. *kapan ini cerita beresnya?*

Jadi, setelah Final Project lelah itu, acaranya, ermm, apa yah? *digeplak* Ah, evaluasi. Nah, pas evaluasi itu, saia denger fasilitatornya bilang gini,"Wah, kalo iya berhasil, miracle banget namanya .."

...................
...................
...................

Berarti DIA NGGAK NGAREP KITA BERHASIL DONG??
*tusuk2 fasilitator sekuat tenaga untuk ke sekian kalinya*

Gue kesal luar biasa pas denger dia ngomong kayak gitu. Jadi gue mikir,"Oh, kalo gitu caranya, mendingan dia gak usah ngasih Final Project aja sekalian," Biar gak capek ati, gue diem aja deh. Gak usah banyak komen pas evaluasi itu, daripada gue kesel, malah jadinya badan lemes. Tapi ya, sepanjang hari itu rasanya cepeeet banget. Gak berasa, tau-tau udah sore dan semua peserta disuruh mandi, bersih-bersih lah pokoknya, sebelum mengikuti sesi 'curhat' oleh para pengurus Senat tahun ajaran sebelumnya.

Semuanya cerita, bagaimana lelah dan gilanya kehidupan mereka semua sebagai seorang pengurus Senat. Kesibukan-kesibukan, permasalahan yang dihadapi, dan lain sebagainya. Ketika giliran Bendahara 1 yang ngomong, dia komen tentang kinerja para bendahara yang lamaaa banget untuk ngumpulin LPJ suatu acara. *sound effect* jleb, gue berasa banget, dan gue cuma bisa sal-ting sambil ketawa, sampe semua orang nyadar bahwa GUE-lah bendahara yang belum menyetorkan LPJ itu. =))

Yaa, sesi sharing itu berlangsung setandar-setandar sajalah. Habis itu, semua peserta harus menghadapi 'tantangan', berkeliling kompleks Civita yang gelap dengan sebatang lilin. Di tiap-tiap pos, ada pertanyaan yang harus dijawab. Konon, jawaban yang dituliskan menentukan 'nasib' kita sebagai calon pengurus senat. Habis jawab pertanyaan, mari tidurr..

Besoknya? Kejutan! Persiapan untuk Pilot Project. Pembuatan proposal yang PALING CEPET DALAM HIDUP GUE, cuma 15 menit, dan ditambah sekitar 5 menitan. Segera dipikir, segera diketik, segera diprint, segera distaples, segera dibahas! Saya masuk jadi 'dayang-dayang' acara yang bersiap untuk mengatur segala sesuatunya untuk acara itu. Acaranya? Valentine! Paling deket dan gampang. Persiapannya boleh dibilang ribet, udah gitu ditinggal sama yang kelas XI pergi Live-In. Mereka yang kls X bener2 berjasa besar. Terima kasih atas kerjasamanya *nangis terharu*.

Saya baca puisiii~~ Ini puisi ribet banget. Biasanya, untuk bikin puisi cukup baca wacana/karya sastra dulu, diem sebentar, terus puisinya jadi. Yang ini? Pake observasi dulu, meresapkan kata-katanya dulu, dipikir-pikir, temanya pas apa nggak, dan yang utama adalah: Mengesankan gak tata bahasa yang gue pake? Jadi deh, puisi yang judulnya 'Sehelai Sutera'. Nanti ditulis deh di blog. Hoho~.

Pilot Projectnya? Hanya satu kata: Sukses! Terima kasih semua LDKers~

Dengan ini, selesailah kisah LDK. Lalu, apa lagi kisah selanjutnya? Lihat saja nanti.
CU@ cantanteoctavo.blogspot.com

*cap empat jari*
B.A.Y.U

Jumat, 13 Februari 2009

LDK >> Latihan Dasar Kegembiraan, bukan kepemimpinan part. 2

Kembali bersama saya dengan kisah LDK yang rasanya tak putus-putus, bahkan saya bosan untuk menulisnya *digebukin*. Baik. Sampai mana kemarin? Ah, ya. Si Julio yang duduk di bangku sebelah saya.

Singkat cerita, kita sampai di Civita itu jam, err, jam berapa ya? *lupa* Pokoknya, lebih cepet daripada waktu maksimal yang dikasih sama Senat. *senyum lebar* Di sanalah kita disambut oleh tim 'Positive', suatu lembaga, err ato apapun namanya yang dibayar sekolah (senat mungkin) untuk memberikan pelatihan dan pendidikan kepemimpinan kepada 32 siswa yang beruntung berkompeten sewaktu mengikuti tes seleksi senat.

Saya dapet kamar anak-anak cowo nomer 1, yang pada kenyataannya, ditaro di kamar nomer 3 di Civita. Usut punya usut, saya salah masuk kamar mandi selama LDK itu~ =)) Dalam benak saya, tertanam kalau saya itu anak kamar nomer satu, bukan kamar nomer tiga. Maka, saya jadi heran, kenapa kamar mandi nomer 1 itu selalu kosong, sekalipun ada anak kamar gue yang ngaku-ngaku mau mandi duluan. Baru setelah dikasih tahu sama sapaa~ gitu, saya nyadar. Dan itu udah telat banget karena baru sadar pas hari terakhir, pas mau mandi pagi-pagi *ngakak hampa*

Acara LDKnya? Woohoo, jangan ditanya.

Hari pertama dateng, pas malemnya, satu-satu peserta disuruh maju ke depan, dan menjelaskan masalah yang dipersiapkan oleh para fasilitator. Jadi, kita sama sekali gak punya persiapan, dan serta-merta maju ke depan, apapun kasusnya, kita harus siap untuk menghadapi dan menjelaskannya. Menakutkan? Bisa jadi. Tapi, faktor keberuntungan memaksimalkan faktor kecerdasan saya, dan apa hasilnya?

Saya maju di urutan ke-14, urutan yang saya tidak menyangka akan maju pada nomer-nomer belasan. Masalah apa yang akan saya hadapi? Ternyata masalah SENI! Ya Tuhan, itu namanya rejeki, re-je-ki. Sungguhlah. Gak nyangka dapet masalah seni, yang dengan mudahnya bisa saya jelaskan dengan kata-kata yang meluncur begitu saja dari mulut, dalam waktu kurang dari satu menit. Siapa penanya atas masalah saya? Abbe! Abbe tidak berkutik dengan jawaban saya, dan saya dinobatkan sebagai pembicara terbaik di depan. Well, langkah awal yang bagus, Bayu.

Selain itu, kita juga disuruh buat film. Entah film apa namanya, dengan durasi waktu 10 menit, dan kita dikasih waktu setengah jam, kalo gak salah. Kelompok satu dengan cepat dan berusaha bikin film itu dengan handycam yang ada. Film berdurasi sekitar 8 menit itu disutradarai, dan diambil gambarnya oleh Luna, dengan saya yang hilang-timbul di antara shooting karena peran sepele yang sebenarnya cukup menggemparkan *peluk-peluk teman kelompok 1*. Saat ditampilkan, ternyata film kelompok saya kurang beruntung. Itu film mendadak nggak ada suaranya.

nggak ada suaranya...
nggak ada suaranya...

Itu namanya NISTA, bukankah demikian? TTTTTTTTTTTT________________TTTTTTTTTTTTTTTT
Tapi, fasilitator bilang, kalo kita yang paling 'dapet' feel dan makna dari film yang ingin disampaikan. Congrats buat kelompok 1 *tepuk tangan*

Hari berikutnya, adalah hari outbound. Semua kegiatan dilakukan luar ruang. Woow~ @__@ saya yang nggak nyangka sama sekali bakal ada acara semacam ini nggak siap, gara-gara gak bawa celana panjang selain celana jeans yang ada 2 warna. Yah, jadilah celana abu-abu sekolah jadi korban hari itu. Pada awalnya, acaranya sekadar games-games a la Outbound yang biasa, sebagai persaingan antar kelompok. Lalu, bagaimana akhirnya?

Ada 3 games lain yang harus dilakukan kelompok, yaitu terjun bebas dari ketinggian 4,5 meter (dengan pengaman tentunya), Rowing, sama 3 games sederhana. Pertama-tama, kelompok 1 dapet games yang mengharuskan anggota kelompok terjun dari ketinggian 4,5 meter itu. Bagaimanakah nasib saya? :|:|:| Saya yang terjun di urutan ke-9 awalnya kurang yakin bahwa saya yakin bisa memukul bola yang sudah digantung sedemikian rupa. Err, sanggup sih, sanggup. Cuma, terjunnya itu lho. Saya tergantung bak boneka rusak di tangan seorang marionette. Ujung-ujungnya? Shock deh, dikasih oxycan :|:|:| (kan, gue bilang apa? susah banget dikasih tau sih) *shot*

Next, rowing. Ah, ini mah sama kayak Jambore. Pokoknya, akhirnya menggembirakan lah. Setelah tarik-ulur tali dan segala gimanapun caranya. kita sukses. Sukses basah semua maksudnya. Last but not least, 3 games sederhana. Pertama-tama, disiapin 36 kotak yang ada peta bom-nya, dan saya sukses melewati tempat itu dengan berkongsi dengan orang-orang lain yang baris di deket2 saya *tos sama Ghea dan Luna* Saya yang pertama lewat loh *bangga gitu gue* Games2 lain ya standar lah. Tapi, ya, tetep. Tetep nyusahin maksudnya.

Setelah semua tim melakukan 3 games tadi, kita semua 'mendadak gabut' gitu. Akhirnya main-main geje, sebelum dikejutkan dengan games yang ekstrem : Final Project. Ribetnya? Jangan ditanya. Disuruh mindahin air pake spons, tapi ga boleh dipegang, disuruh masukkin air ke pistol air, terus ditembakkan airnya ke ember yang KOSONG, tanpa isi apapun yang kalo diberatin bakal ngebuka poster yang jadi hasil Final Project kita. Saya sudah duduk dengan gesture dan ekspresi muka desperate di deket tempat nembak. Beuhh~~ Gagal, memang *yaiyyalahh* Ternyata tulisan posternya cuma "We are the best"

.........
.........
.........
*tusuk-tusuk fasilitator sekuat tenaga*

Tau ah.

Sampe disini dulu. Sisanya belakangan.

*cap empat jari*
B.A.Y.U

Sabtu, 07 Februari 2009

LDK >> Latihan Dasar Kegembiraan, bukan kepemimpinan part. 1

Akhirnya,,,

Setelah bertahun-tahun silam *ajiah* tidak mengisi blog saya yang nyaris tak terawat karena RW yang luar biasa menggila ini, @__@ tidak ada barang setitikpun waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi blog ini, bahkan 'beberapa' chara yang tersebar di 'beberapa' forum RPG juga terbengkalai bak kehilangan PM. Padahal, PMnya memang hilang dan tenggelam di tengah-tengah kesibukan yang menggila, antara inet dan matematika, antara RPG dan ringkasan fisika *tusuk-tusuk buku fisika*.

Dan, cerita saya kali ini adalah tentang LDK (baca: eldeka), suatu acara yang diadakan oleh OSIS sekolah saya tercinta, SMA Gonzaga yang telah berubah nama menjadi Se-nat. Hohoho~. Bagaimanakah awal mula ceritanya sehingga saya bisa turut serta dalam acara yang mengejutkan-menggembirakan-seru-melelahkan itu? (chosen one: yang pendek ato yang ribet)

..................
..................
..................

Saya putuskan untuk menceritakannya dengan versi ribet *shot*

Jadi, ketika teman-teman Senat mengumumkan bahwa mereka mengadakan test untuk menjadi pengurus, saya ikut. Hoho~. Kali ini, saya PD jaya alias yakin bakal lolos ke jajaran orang-orang yang akan ikut LDK, karena sudah tahu jabatan macam apa yang saya inginkan, dan bagaimana cara meraihnya *tatapan ambisius* Jadilah, saya ikut test dengan sejumlah teman saya, yang beberapa langsung menuliskan jawabannya tanpa beban, tanpa ada keinginan yang menggebu (keinginan saya: 'agak menggebu'). Kenyataannya? Mereka yang duduk di seputaran saya sepertinya lolos dengan sukses ke tahap LDK. Selamat untuk mereka *tepuk tangan*

Singkat kata (tadi bilangnya mau yang ribet? *dijotos*) pengumuman pun ditempel di kelas-kelas, dan kelas saya tercinta, yakni XI IPA 1 menjadi yang paling banyak meloloskan anggota kelasnya ke tahap LDK, 5 orang! Kyaay~, meski sayangnya, hanya 4 orang yang pergi ke sana. Sangatlah disayangkan, bukankah demikian? Anyway, sebaik-baiknya saya, ada sisi yang mengharuskan saya lumayan bersyukur, bahwa saingan saya untuk lolos ke bangku senat berkurang.

Anak-anak yang lolos untuk ikut LDK tadii, rapat beberapa kali untuk persiapan kita-kita ini pergi LDK. Mulai dari apa aja yang harus dibawa, properti-properti khusus yang diperlukan, dan lain sebagainya. Usut punya usut, yang paaliiinnggg utama adalah: KITA BERANGKAT NAIK APA? Nah, ini merupakan salah satu ujian bagi anak-anak yang ikut LDK untuk melatih kerjasama dan kekompakan *halah*. 'Menilep' ide yang dipake tahun lalu, kami semua berangkat naik Metro Mini yang telah dicarter seharga 400 ribu pulang-pergi. Ini harga lumayan murah, mengingat anak-anak LDKers pada jago nawar. Syakakak~

Pada hari-H alias tanggal 30 Januari 2009, hari Jum'at, anak-anak LDK stay di sekolah setelah pelajaran selesei, menyiapkan diri untuk pergi ke Civita Youth Camp, rumah retret yang sepertinya mendapat sokongan dari Keuskupan Agung Jakarta, yang dipakai untuk tempat pelatihan ke-32 orang-orang yang lolos ke tahap LDK ini. Di dalam Metro Mini yang 'luas' dan 'nyaman' itu, saya duduk dengan seorang siswa kelas X, yang kesannya jaim nan pendiem. Pada kenyataannya, si Julio itu >> si nista yang duduk di sebelah saya dalam bis. Ckckck~. Sungguhlah benar kata pepatah: Tak kenal maka tak sayang. Semakin kenal, semakin tak sayang. Syakakak~ *disepak ke Mars*.

Inilah bagian pertama kisah LDK. Lanjutannya? Silakan tunggu, sodara-sodara. *Shot*
Salam hormat.

*cap empat jari*
B.A.Y.U

Minggu, 01 Februari 2009

My Personality

Click to view my Personality Profile page