Sabtu, 07 Februari 2009

LDK >> Latihan Dasar Kegembiraan, bukan kepemimpinan part. 1

Akhirnya,,,

Setelah bertahun-tahun silam *ajiah* tidak mengisi blog saya yang nyaris tak terawat karena RW yang luar biasa menggila ini, @__@ tidak ada barang setitikpun waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi blog ini, bahkan 'beberapa' chara yang tersebar di 'beberapa' forum RPG juga terbengkalai bak kehilangan PM. Padahal, PMnya memang hilang dan tenggelam di tengah-tengah kesibukan yang menggila, antara inet dan matematika, antara RPG dan ringkasan fisika *tusuk-tusuk buku fisika*.

Dan, cerita saya kali ini adalah tentang LDK (baca: eldeka), suatu acara yang diadakan oleh OSIS sekolah saya tercinta, SMA Gonzaga yang telah berubah nama menjadi Se-nat. Hohoho~. Bagaimanakah awal mula ceritanya sehingga saya bisa turut serta dalam acara yang mengejutkan-menggembirakan-seru-melelahkan itu? (chosen one: yang pendek ato yang ribet)

..................
..................
..................

Saya putuskan untuk menceritakannya dengan versi ribet *shot*

Jadi, ketika teman-teman Senat mengumumkan bahwa mereka mengadakan test untuk menjadi pengurus, saya ikut. Hoho~. Kali ini, saya PD jaya alias yakin bakal lolos ke jajaran orang-orang yang akan ikut LDK, karena sudah tahu jabatan macam apa yang saya inginkan, dan bagaimana cara meraihnya *tatapan ambisius* Jadilah, saya ikut test dengan sejumlah teman saya, yang beberapa langsung menuliskan jawabannya tanpa beban, tanpa ada keinginan yang menggebu (keinginan saya: 'agak menggebu'). Kenyataannya? Mereka yang duduk di seputaran saya sepertinya lolos dengan sukses ke tahap LDK. Selamat untuk mereka *tepuk tangan*

Singkat kata (tadi bilangnya mau yang ribet? *dijotos*) pengumuman pun ditempel di kelas-kelas, dan kelas saya tercinta, yakni XI IPA 1 menjadi yang paling banyak meloloskan anggota kelasnya ke tahap LDK, 5 orang! Kyaay~, meski sayangnya, hanya 4 orang yang pergi ke sana. Sangatlah disayangkan, bukankah demikian? Anyway, sebaik-baiknya saya, ada sisi yang mengharuskan saya lumayan bersyukur, bahwa saingan saya untuk lolos ke bangku senat berkurang.

Anak-anak yang lolos untuk ikut LDK tadii, rapat beberapa kali untuk persiapan kita-kita ini pergi LDK. Mulai dari apa aja yang harus dibawa, properti-properti khusus yang diperlukan, dan lain sebagainya. Usut punya usut, yang paaliiinnggg utama adalah: KITA BERANGKAT NAIK APA? Nah, ini merupakan salah satu ujian bagi anak-anak yang ikut LDK untuk melatih kerjasama dan kekompakan *halah*. 'Menilep' ide yang dipake tahun lalu, kami semua berangkat naik Metro Mini yang telah dicarter seharga 400 ribu pulang-pergi. Ini harga lumayan murah, mengingat anak-anak LDKers pada jago nawar. Syakakak~

Pada hari-H alias tanggal 30 Januari 2009, hari Jum'at, anak-anak LDK stay di sekolah setelah pelajaran selesei, menyiapkan diri untuk pergi ke Civita Youth Camp, rumah retret yang sepertinya mendapat sokongan dari Keuskupan Agung Jakarta, yang dipakai untuk tempat pelatihan ke-32 orang-orang yang lolos ke tahap LDK ini. Di dalam Metro Mini yang 'luas' dan 'nyaman' itu, saya duduk dengan seorang siswa kelas X, yang kesannya jaim nan pendiem. Pada kenyataannya, si Julio itu >> si nista yang duduk di sebelah saya dalam bis. Ckckck~. Sungguhlah benar kata pepatah: Tak kenal maka tak sayang. Semakin kenal, semakin tak sayang. Syakakak~ *disepak ke Mars*.

Inilah bagian pertama kisah LDK. Lanjutannya? Silakan tunggu, sodara-sodara. *Shot*
Salam hormat.

*cap empat jari*
B.A.Y.U

Tidak ada komentar:

Posting Komentar